Niat untuk mendirikan perusahaan kerap dihambat oleh keraguan karena belum tahu apa saja yang perlu dilakukan. Akibatnya, banyak yang telanjur menyerah sebelum mendalami lebih jauh tentang cara membuat perusahaan. Namun, untuk sekarang Anda bisa optimis karena mengunjungi halaman ini sudah merupakan satu langkah lebih maju dalam mempelajari cara membuat perusahaan. Mari simak lebih lengkap tentang syarat sampai rincian tahapannya! Baca juga Cara Memulai Bisnis Online dan Tantangan yang Sering Dihadapi Sulitkah Membangun Perusahaan Sendiri? Sebetulnya, sulit atau tidaknya cara membuat perusahaan bersifat relatif, tergantung sudut pandang dari pihak yang memeloporinya. Namun, tentu memulai bisnis memerlukan persiapan yang matang. Salah satunya adalah memastikan modal sudah cukup untuk membeli peralatan dan perlengkapan hingga melaksanakan upaya pemasaran. Modal dapat diperoleh dari berbagai sumber, seperti investor, bantuan pemerintah, bank, juga tabungan pribadi. Selain modal, membangun perusahaan juga berarti menyusun hingga realisasi konsep usaha dengan optimal. Ini bisa dilakukan dengan menemukan ide utama untuk dikembangkan. Sebagai contoh, ide bisnis jasa pembersih rumah dapat dilengkapi dengan unique selling proposition USP berupa teknologi terdepan, sehingga bisa menghasilkan proses cepat dengan harga terjangkau. Pendiri pun dapat menentukan bentuk perusahaan yang akan dibangun, seperti PT atau CV. Mungkin sebutan PT lebih sering didengar untuk menyebut bisnis, tapi ada baiknya Anda tetap mengenal lebih jauh mengenai bentuk perusahaan tersebut. Dengan begitu, pendiri perusahaan mampu menyesuaikan karakteristiknya dengan konsep bisnis. Apa Itu PT? Istilah PT kerap ditemukan di bagian depan nama perusahaan. Apabila belum familier dengan sebutan tersebut, PT adalah singkatan dari perseroan terbatas, yakni jenis perusahaan yang dilindungi oleh hukum dan modalnya berupa saham. Masing-masing pemegang saham berhak atas sebagian keuntungan perusahaan sesuai setoran investasinya bagi bisnis tersebut. Kedudukan setiap pemegang saham juga diakui dengan diadakannya Rapat Umum Pemegang Saham RUPS, di mana umumnya perusahaan memaparkan laporan tahunan untuk disetujui. Perubahan penting dalam struktur perusahaan juga disampaikan melalui RUPS, misalnya pergantian CEO dan anggota dewan komisaris. Berdasarkan informasi tersebut, dapat dilakukan evaluasi kinerja dan perencanaan untuk kelangsungan bisnis di masa depan. Itulah mengapa RUPS memegang wewenang tertinggi dalam tata kelola perusahaan. Perusahaan berbentuk ini bisa berupa PT terbuka Tbk atau PT tertutup, tergantung kebijakan pengurusnya. Jika bersifat terbuka, bisnis bisa memperoleh modal dari siapa pun setelah melakukan initial public offering IPO. Karena melibatkan masyarakat luas, perusahaan terbuka harus melaporkan informasi terkait aktivitas perusahaan kepada publik. Profil dan rincian kegiatan usaha PT terbuka pun harus dapat diakses dengan mudah melalui website perusahaan. Sebaliknya, saham PT tertutup hanya dipegang oleh kalangan terbatas. Keputusan dan laporan dalam aktivitas usaha pun hanya melibatkan kelompok tersebut. Bagaimana jika PT rugi? Mengacu pada UUPT Pasal 97 ayat 2, kerugian perusahaan ditanggung oleh direksi apabila ditemukan lalai dalam menjalankan tugasnya. Namun, seluruh pihak yang menanamkan modal kepada perusahaan juga terdampak sesuai besaran saham yang dimiliki. Apabila perusahaan tidak untung, nilai saham bisa turun dan pemegang saham tidak memperoleh dividen. Sebab, dividen adalah pembagian hasil keuntungan usaha dalam bentuk tunai dan saham. Baca juga Karakteristik Perseroan Terbatas yang Wajib Anda Ketahui Pemerintah telah mengatur cara membuat perusahaan berbentuk PT melalui Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Di dalamnya dicantumkan bahwa pendiri PT minimal terdiri dari dua orang. Sebab, setidaknya dalam satu PT terdapat satu direktur dan satu komisaris. Meski begitu, sekarang PT sudah bisa dibangun oleh per-orangan dan diberdayakan pemerintah berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan, Perlindungan, dan Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Jenis badan usaha satu ini disebut juga sebagai PT perorangan. Pemerintah menetapkan kebijakan tersebut untuk memajukan UMKM di Indonesia. UU Nomor 40 Tahun 2007 juga mengatur minimal modal untuk membangun PT. Pembuat PT minimal menyalurkan Rp50 juta sebagai modal dasar, dan setidaknya 50 persen dari modal ditempatkan dan disetor. Namun, kini sudah tidak ada minimal Modal Disetor dengan adanya UU Nomor 11 Tahun 2020 atau dikenal dengan UU Ciptaker. Bahkan, pendiri UMKM memperoleh keringanan melalui bantuan pemerintah. Tahapan Pembuatan PT Jika sudah siap untuk mendirikan PT, Anda bisa mengimplementasikan cara membuat perusahaan berbentuk perseroan terbatas sebagai berikut. 1. Mempersiapkan identitas pendiri Sebelum melangkah lebih lanjut, pendiri diharuskan untuk mempersiapkan dokumen identitas terlebih dahulu. Berkas pribadi yang dimaksud terdiri atas Kartu Tanda Penduduk KTP para pendiri dan pengurus, Kartu Keluarga KK pimpinan, juga Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP. Lalu, beberapa dokumen perusahaan juga akan diminta demi mengetahui rincian seputar bisnis. Ini termasuk nama PT, maksud dan tujuan didirikan, permodalan, hingga struktur kepengurusan. Dalam membuat nama PT, beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain hak cipta dan larangan menggunakan bahasa asing. 2. Membuat Akta Pendirian PT Secara sederhana, cara membuat Akta Pendirian PT adalah dengan mengunjungi notaris. Dokumen ini memuat informasi dasar mengenai perusahaan, mulai dari nama dan tempat kedudukan, deskripsi kegiatan, modal, daftar pengurus, sampai tata cara penggunaan laba serta pembagian dividen. Mengapa perlu notaris? Dengan diakui oleh notaris, berkas perjanjian yang dibuat dapat berperan sebagai alat bukti bila diperlukan. Sehingga, pendiri PT diarahkan untuk menandatangani perjanjian di hadapan notaris. Jika berhalangan, kehadiran pendiri bisa digantikan menggunakan surat kuasa. 3. Menunggu pengesahan PT Berikutnya, Menteri Hukum dan HAM Menkumham akan mengesahkan PT secara resmi setelah diajukan oleh notaris. Bentuk pengesahan diberikan melalui Surat Keputusan SK yang terdiri atas dua lembar. Lembar pertama berisi keputusan berikut informasi mengenai perusahaan, seperti nama, domisili, serta nama dan kedudukan notaris. Kemudian, lembar kedua merupakan lampiran berisi penjabaran modal sampai susunan pemegang saham, dewan komisaris, dan direksi. Informasi finansial di sini terdiri atas modal dasar dan modal ditempatkan. Modal dasar adalah seluruh saham yang bisa diterbitkan oleh perusahaan, sementara modal ditempatkan merupakan sebutan untuk uang yang telah diambil oleh pihak pendiri atau pemegang saham. 4. Mengurus domisili Pendiri juga wajib membuat Surat Keterangan Domisili Perusahaan SKDP melalui layanan pemerintah daerah. Meski begitu, beberapa daerah sudah menghilangkan SKDP dalam rangka menyederhanakan prosedur perizinan usaha. Misalnya, Pemda DKI Jakarta sudah mengganti SKDP dengan Nomor Induk Berusaha NIB sejak 2019 lalu. Penggantian SKDP dengan NIB menandakan kemajuan dalam prosedur membangun usaha. Sebab, ini merupakan wujud integrasi antara Kemenkumham dan Dirjen Administrasi Hukum Umum AHU. Semuanya kini dijadikan satu dalam online single submission OSS, sistem perizinan berbasis teknologi informasi. 5. Mengurus NPWP Pada peraturan sebelumnya, pendiri PT perlu mengurus Surat Izin Usaha Perdagangan SIUP, Tanda Daftar Perusahaan TDP, juga Surat Keterangan Usaha SKU. Anda terbilang beruntung karena sekarang segala dokumen perizinan tersebut sudah tidak berlaku. Pemerintah pusat menggantikannya menjadi NIB. Sehingga, langkah yang tersisa adalah mengurus NPWP. Dengan NPWP, Dirjen Pajak dapat mengidentifikasi perusahaan dalam konteks perpajakan. Mengurus NPWP saat ini bisa dilakukan secara online melalui dengan prosedur yang mudah. Dokumen untuk membuat NPWP bagi PT antara lain Akta Pendirian PT dan NPWP pendiri atau pengurus. Jika sudah memenuhi semua proses pengajuan NPWP, kartu akan dikirim ke alamat terdaftar dalam waktu sekitar satu bulan setelah pendaftaran. Apa Itu CV? Berbeda dari PT, CV adalah commanditaire vennootschap atau persekutuan komanditer di mana satu pihak menitipkan aset kepada pihak lain untuk menjalankan bisnis. Konsep ini dilakukan agar dapat mencapai tujuan bersama meski memiliki tingkat keterlibatan berbeda dalam prosesnya. Sesuai dengan perannya, CV terbagi atas dua sekutu. Pertama adalah sekutu komanditer atau sekutu pasif yang menyediakan modal CV, sementara kelompok kedua merupakan sekutu komplementer dengan peran aktif menjalankan kegiatan perusahaan CV. CV diakui sebagai bentuk badan usaha legal sesuai Kitab Undang-Undang Hukum Dagang KUHD pasal 19, 20, dan 21 tentang Persekutuan Komanditer, Namun, syaratnya lebih simpel daripada PT. Jika pendirian PT harus punya modal minimal Rp50 juta, CV tidak mempunyai persyaratan semacam itu. Perbedaan PT dan CV lainnya terletak pada pengambilan keputusan. Seluruh keputusan dalam CV bisa langsung didiskusikan dan disetujui, sementara PT perlu melakukannya dalam RUPS. Di sisi lain, kerugian yang dialami CV pun ditanggung oleh internal perusahaan itu sendiri. Sesuai dengan perannya sebagai penanam, sekutu pasif hanya perlu menanggung kerugian sesuai batas kontribusinya terhadap perusahaan. Sementara itu, sekutu aktif bertanggung jawab penuh atas eksistensi CV. Itu berarti kekayaan pribadi dari sekutu aktif bisa terdampak apabila CV mengalami kerugian atau sampai pailit. Cara Membuat Perusahaan CV Jika hendak mendirikan CV di Indonesia, perlu dipastikan bahwa setidaknya ada dua orang pendiri. Ini karena CV terdiri dari dua sekutu sesuai, yakni sekutu komanditer dan komplementer atau sekutu pasif dan aktif. Setiap pendiri juga harus merupakan warga negara Indonesia WNI, sehingga keterlibatan warga negara asing WNA dalam pembuatan CV tidak diperkenankan. Dokumen yang penting untuk disiapkan saat membuat CV antara lain berkas setiap pendiri, mulai dari KTP, NPWP, hingga KK. Apabila kegiatan usaha menggunakan bangunan milik sendiri, petugas akan meminta bukti kepemilikan tempat usaha dan Izin Mendirikan Bangunan IMB. Kemudian, jangan lupa untuk mengumpulkan foto lokasi perusahaan dari bagian luar dan dalam. Ketika semuanya sudah siap, Anda dapat menerapkan tahapan dalam cara pembuatan perusahaan CV berikut. Tahapan Pembuatan CV Cara membuat perusahaan CV terdiri dari beberapa tahap. Simak penjelasannya di sini! 1. Menetapkan pendiri Sebagaimana telah disebutkan di atas, konsep usaha berbentuk CV dijalankan oleh dua pihak untuk mencapai tujuan bersama. Oleh sebab itu, buatlah perjanjian yang menentukan peran masing-masing sebagai sekutu aktif dan pasif. Tentukan juga besaran pembagian hasil usaha agar ke depannya tidak terjadi kesalahpahaman. 2. Melengkapi data pendiri Dalam mendirikan CV, setiap pengurus yang terlibat perlu menyiapkan identitas berupa KTP, NPWP, dan KK. Lalu, dokumen lainnya berkenaan dengan perusahaan, yakni nama CV, lokasi, tujuan, sampai nama sekutu yang memegang kuasa sebagai perwakilan untuk menandatangani kontrak atas nama perusahaan. 3. Membuat Akta Pendirian Pembuatan Akta Pendirian CV bertujuan untuk mengesahkan pendirian badan usaha berbentuk CV. Dokumen ini memuat nama dan nomor perusahaan, domisili, bidang usaha, maksud dan tujuan, jumlah modal, nama pengurus beserta jabatannya, juga anggaran perusahaan. Baca juga Semua yang Perlu Anda Tahu Tentang Akta Pendirian Perusahaan 4. Mengajukan SKDP Sebagaimana berlaku pada PT, SKDP adalah dokumen dengan fungsi penting bagi CV. SKDP menunjukkan bahwa perusahaan resmi beroperasi di domisili tertentu berdasarkan ketentuan pemerintah daerah. Sehingga, tata cara mengurus dokumen ini disesuaikan dengan kebijakan setiap Pemda. Namun, beberapa Pemda telah menghapuskan SKDP supaya prosedur pembuatan perusahaan menjadi lebih praktis. Sebagai pendiri CV, cari tahu terlebih dahulu apakah domisili Anda masih menerapkan SKDP. Beberapa Pemda yang sudah menghilangkan SKDP adalah Depok dan DKI Jakarta. 5. Mengurus NPWP Sebagai badan usaha di bawah payung hukum, CV juga memerlukan NPWP. Fungsi NPWP bagi perusahaan adalah sebagai alat identifikasi dalam urusan pajak, seperti Pajak Penghasilan PPh, Pajak Pertambahan Nilai PPN, serta Pajak Bumi dan Bangunan PBB. Pembuatan NPWP kini dapat dilakukan tanpa perlu ke kantor pajak, cukup dengan mengunjungi Dari situ, Anda akan diarahkan untuk mengisi formulir terkait informasi perusahaan. Supaya lebih mudah, siapkan Akta Pendirian PT dan NPWP pendiri terlebih dahulu sebelum mulai mengisi formulir pembuatan NPWP perusahaan. 6. Mengurus NIB OSS NIB adalah singkatan dari Nomor Induk Berusaha yang merupakan tanda identitas pelaku usaha. Pemberlakuan NIB mulai Mei 2018 mempermudah prosedur pembuatan perusahaan, karena ini sekaligus menghapuskan ketentuan dokumen seperti SIUP, SKU, dan TKD. Sebab, pemerintah pusat memandang bahwa alur mendirikan perusahaan sebelumnya terlalu ruwet dan perlu disederhanakan. Dengan adanya NIB, data Kemenkumham dan Dirjen AHU sudah terintegrasi untuk mempermudah proses. Jika ingin membuat NIB, buka saja website Pendiri CV dapat menyiapkan Akta Pendirian Perusahaan dan dasar hukum pembentukan PT terlebih dahulu. Pastikan Anda mengisi formulir pengajuan NIB dengan saksama untuk menghindari kesalahan informasi. 7. Penerbitan ikhtisar resmi Ketika sudah menerapkan cara membuat perusahaan CV di atas, langkah berikutnya adalah publikasi ringkasan resmi dari dokumen pendirian perusahaan. Ini ditujukan sebagai Lembaran Negara Republik Indonesia apabila Akta Pendirian telah disetujui. Dapat dipahami bahwa cara membuat perusahaan disesuaikan dengan bentuk usaha yang akan didirikan. Namun, pastinya Anda perlu menyusun konsep usaha dengan matang. Ketahui keunikan bisnis Anda supaya bisa memenuhi kebutuhan atau keinginan pasar, baru mengurus dokumen resmi agar perusahaan dinaungi oleh hukum negara. Ingin perusahaan PT atau CV yang Anda bangun berkembang pesat? Jangkau lebih banyak konsumen dengan menyediakan payment gateway yang bisa menerima berbagai metode pembayaran. Midtrans sebagai payment gateway Indonesia menghadirkan solusi praktis untuk mengelola semua transaksi, mulai dari pembayaran di toko fisik sampai variasi metode pembayaran seperti Gopay, kartu kredit, bahkan Alfamart dan Indomaret. Segera klik di sini untuk informasi selengkapnya!
Persiapanmodal untuk mendirikan pt. 12/01/2017 · membuka usaha sendiri memang terkadang menggiurkan, karena bisa menjadi bos di tempat atau lahan usaha. 31/08/2018 · langkah selanjutnya adalah menentukan bidang usaha dari perusahaan yang akan anda dirikan sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh klasifikasi baku lapangan usaha indonesia Bagaimana Langkah yang Tepat untuk Membangun Sebuah Bisnis? Apakah saat ini Anda sedang berencana untuk membangun sebuah bisnis? Jika jawabannya ya’, maka Anda harus memahami terlebih dahulu langkah apa yang harus Anda ambil. Selain itu, dalam proses membangun dan menjalankan sebuah bisnis, juga ada beberapa risiko yang harus Anda pahami dan cermati. Semua hal tersebut harus Anda kuasai untuk meminimalisir risiko dalam berbisnis. Lalu yang menjadi pertanyaan besar di sini adalah “Apa yang harus Anda lakukan agar sebuah bisnis bisa sukses dan berjalan dengan lancar?” Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, ada baiknya untuk memahami terlebih dahulu beragam risiko dalam berbisnis yang sering terjadi berikut ini Berbagai Risiko yang Sering Terjadi dalam Membangun Sebuah Bisnis Secara garis besar, risiko dalam berbisnis dibagi menjadi dua jenis, yaitu risiko your own business risiko membangun bisnis sendirian, dan yang kedua adalah building business together membangun bisnis bersama dengan orang lain. Berikut penjelasan mengenai kedua jenis risiko bisnis ini. Risiko Your Own Business Jika Anda berniat membangun bisnis seorang diri tanpa adanya keterlibatan orang lain, maka ketahuilah bahwa segala sesuatu yang Anda lakukan akan memiliki dampak langsung terhadap bisnis yang Anda bangun. Sehingga, Anda harus lebih rajin dan giat dalam mencari dan melakukan terobosan-terobosan baru agar bisnis yang Anda kelola sendiri tersebut bisa berjalan dengan baik. Risiko yang kerap terjadi dalam mengelola bisnis sendiri adalah kurangnya ide-ide cemerlang, sehingga bisnis Anda seolah berjalan ditempat dan cukup sulit untuk berkembang. Selain itu, Anda tidak memiliki tempat untuk sharing terkait keberlangsungan bisnis yang sedang ditekuni, sehingga secara tidak langsung hal ini juga akan menjadikan bisnis Anda mengalami kemunduran. Tak jarang, masalah keuangan juga kerap menjadi problem serius ketika Anda membangun sebuah bisnis sendiri. Anda harus mengerjakan dan menjalani semua ide-ide yang sudah direncanakan sendirian. Sehingga hal ini akan menguras waktu, tenaga, serta pikiran Anda. Tentunya, masalah yang paling utama adalah kekuatan modal, karena Anda tidak memiliki partner dalam berbisnis, maka Anda diwajibkan untuk memiliki jumlah modal yang cukup baik. Risiko Building Business Together Berbeda dengan poin di atas, ketika Anda memutuskan untuk membangun bisnis bersama dengan rekan atau partner, maka ada beberapa poin penting yang harus diperhatikan. Meski Anda tidak mengurus bisnis sendirian, namun bukan berarti hal ini terbebas dari kendala dan masalah. Biasanya, risiko yang paling sering muncul dalam membangun sebuah bisnis bersama adalah perbedaan pendapat. Tak jarang, masalah ini bisa menjadikan kondisi bisnis Anda mengalami kemunduran mengingat banyaknya ide-ide yang bentrok satu sama lain. Masalah yang satu ini juga bisa menjadi semakin buruk jika Anda ataupun rekan bisnis Anda merupakan orang yang keras kepala dan egois. Puncak dari masalah ini adalah timbulnya perselisihan antar sesama rekan bisnis. Itulah beberapa risiko yang kerap terjadi dalam membangun sebuah bisnis. Masih berkaitan erat dengan risiko dalam berbisnis, ada beberapa fakta seputar bisnis yang bisa Anda simak. Berikut diantaranya Fakta-Fakta Seputar Membangun Bisnis Satu hingga tiga tahun pertama merupakan masa-masa paling sulit dalam membangun, menjalankan, serta mengembangkan bisnis. Sebagian besar bisnis kecil-kecilan hanya mampu bertahan selama 5 hingga 7 tahun. Pajak dan saingan bisnis di bidang yang sama merupakan masalah terberat dalam membangun sebuah bisnis. 74 persen dari pemilik bisnis kecil hingga menengah dari seluruh dunia berani mengambil langkah dengan risiko yang besar. Melihat fakta seputar bisnis di atas, maka Anda perlu untuk mempersiapkan diri serta mental sebelum memulai untuk mendirikan sebuah bisnis. Mungkin bagi sebagian orang, membangun bisnis dianggap sebagai perkara yang mudah. Padahal, percayalah bahwa membangun sebuah bisnis tidak semudah seperti yang dibayangkan. Akan banyak sekali rintangan serta hambatan yang mengiringi bisnis Anda. Oleh karena itu, ada beberapa langkah yang bisa Anda persiapkan terlebih dahulu sebelum Anda mulai membangun sebuah bisnis, termasuk mempersiapkan aplikasi seperti Mekari Jurnal yang akan Anda gunakan untuk bantu proses sehari hari. Baik, Saya Mau Coba Fitur Laporan Keuangan Jurnal atau Saya Mau Bertanya Kepada Sales Jurnal! Baca Juga Peluang Bisnis Sesuai Kepribadian yang Cocok untuk Millenial Tips Membangun Sebuah Bisnis untuk Meminimalisir Risiko Untuk mempermudah Anda dalam membangun bisnis, Di bawah ini adalah beberapa tips yang bisa diterapkan Tentukan Arah Bisnis Anda Sebelum Anda membangun sebuah bisnis, pastikan bahwa Anda sudah mengetahui arah dari bisnis yang akan Anda bangun tersebut. Hal ini mencakup target pasar, apa yang ingin dijual, dan bagaimana cara memperoleh profit yang besar dari bisnis tersebut. Dengan mengetahui arah dari bisnis yang akan digeluti, maka secara tidak langsung Anda sudah paham dengan langkah yang bisa disiapkan. Unik dan Berbeda dari Bisnis Serupa yang Sudah Ada Anda harus bisa membangun sebuah bisnis yang berbeda dari bisnis serupa yang sudah ada. Apa yang akan menjadikan bisnis Anda spesial sehingga orang-orang harus memilih produk yang ditawarkan oleh bisnis Anda? Jika aspek yang satu ini tidak terpenuhi, maka potensi risiko yang bisa Anda alami juga akan semakin besar, mengingat bisnis Anda sama saja dengan bisnis serupa yang sudah ada. Sehingga tidak ada alasan khusus bagi calon customer untuk memilih produk yang Anda tawarkan. Baca juga 9 Elemen yang Harus Ada Dalam Bisnis Model Canvas Melihat Potensi Pasar Pastikan Anda sudah melakukan riset terhadap kondisi pasar terkait dengan bisnis yang akan Anda bangun. Hal ini berguna untuk mengukur sejauh mana daya beli masyarakat terhadap produk yang nantinya akan ditawarkan oleh bisnis yang dibangun. Contoh sederhananya adalah jangan mendirikan bisnis yang sudah menjamur dan mudah dijumpai di mana-mana. Sebab, jika melihat dari hukum bisnis, hal ini tidak mendatangkan profit yang baik karena faktor saingan atau kompetitor yang terlalu banyak. Terkecuali Anda bisa dan mampu menerapkan poin nomor dua di atas. Menentukan Strategi Marketing yang Baik Marketing adalah ujung tombak dari semua bisnis yang ada saat ini. Strategi marketing yang baik merupakan tonggak kesuksesan sebuah bisnis. Sekalipun produk yang Anda tawarkan memiliki kualitas yang lebih baik serta memiliki rentan harga yang lebih murah dari produk serupa yang sudah ada, namun semua itu akan menjadi percuma jika strategi marketing yang Anda terapkan tidak maksimal dan melenceng dari target. Ketahui Saingan Terberat Anda Orang bijak mengatakan bahwa “musuh adalah pengkritik terbaik”. Oleh karena itu, posisikan diri Anda sebagai musuh’ dan lihatlah bisnis serupa yang merupakan saingan terberat dari bisnis yang akan Anda dirikan. Lihatlah kekurangan dari bisnis saingan tersebut, sehingga Anda bisa menghindari kesalahan yang sama. Lalu, kembangkan keunggulan yang dimiliki oleh bisnis saingan tersebut agar bisnis yang Anda bangun bisa berjalan dengan baik dan lancar. Selesaikan Masalah dengan Kepala Dingin Jika Anda ingin membangun sebuah bisnis, maka pahamilah bahwa perbedaan pendapat pasti terjadi. Sehingga janganlah mengedepankan emosi dalam bersaing ide dan pendapat dengan rekan bisnis Anda. Ingat, masalah tidak akan pernah terselesaikan dengan emosi, namun sebaliknya, masalah akan mudah untuk dilalui jika Anda mampu dan bisa mencari jalan tengahnya dengan kepala dingin. Baca juga Panduan Membuat Business Plan untuk Mendirikan Usaha Mengatur Keuangan dalam Berbisnis Uang merupakan napas dari sebuah bisnis. Tanpa adanya pengelolaan uang yang baik, maka cepat atau lambat bisnis tersebut akan mati. Oleh karena itu, pastikan Anda memahami sistem pengelolaan uang yang baik untuk menghindari kebangkrutan dan juga kegagalan dalam mendirikan sebuah bisnis. Tentu Anda paham betul bahwa sektor keuangan sangatlah penting, sehingga sangat disarankan agar poin yang satu ini diserahkan atau dikelola oleh diri Anda sendiri atau orang yang benar-benar bisa dipercaya. Tentu Anda tidak ingin uang Anda dibawa lari oleh orang lain, bukan? Sayangnya, mengelola keuangan dalam berbisnis tentu menjadi kendala tersendiri karena keterbatasan pemahaman dan pengetahuan seputar sistem keuangan. Namun, masalah yang satu ini sudah bisa diatasi dengan bantuan Jurnal, yakni software akuntansi terkemuka untuk mengatur dan mengelola keuangan secara sempurna. Dengan menggunakan Jurnal, maka pengelolaan seputar keuangan dalam berbisnis menjadi jauh lebih mudah dan sederhana. Selain itu, Jurnal juga bisa membantu Anda dalam membuat laporan keuangan secara instan dan realtime. Untuk Informasi lebih lanjut mengenai Jurnal dan berbagai fitur di dalamnya dapat Anda lihat di sini. Itulah beberapa langkah yang bisa Anda pahami terlebih dahulu sebelum mantap untuk membangun sebuah bisnis. Ketahuilah bahwa setiap bisnis pasti memiliki risiko. Sehingga Anda harus tekun dan konsisten dalam mengurus bisnis yang akan Anda bangun. Untuk mempermudahnya gunakan saja aplikasi keuangan online yang tepat untuk bantu kelola bisnis Anda. Selain itu, jadikanlah kesalahan dan kegagalan sebagai pengalaman yang berharga agar Anda bisa menjadi seorang businessman yang lebih baik lagi di kemudian hari. Salam sukses!